#1. Rencana

Rencana telah disusun. Kematian yang kukehendaki. Pada umur dewasa, saat mentari meliuk di tenggara, angin tak berhembus kemana-mana, telah ditetapkan kepergianku melawat ke kegelapan semata. Sendiri. Tak bersamamu. Kutulis namaku sendiri di epitaf. Amin.

Kuhembuskan keinginan kematianku yang pertama dari yang lain. Dalam kedipan, semoga putus riwayat dengan kefanaan ini. Tetapi masalah mendera. Bukan aku yang mati. Bukan aku yang sekarat di tempat tidur berseprai putih itu. Bukan aku yang berpacu dengan waktu.

Tapi justru aku berdiri memegang tanganmu. Aku tak terpejam menatap sinar hidupmu yang menghilang. Aku terus mendaraskan wahyu di telingamu. Aku justru hidup sampai hari ini.

Ini rumusan pertama: percuma menyusun rencana.


Mei 2011

0 komentar:

Post a Comment